Rabu, 23 Oktober 2013

If Bersarang



A.    Jenis-jenis Struktur Percabangan
Didalam bahasa pascal terdapat 2 jenis struktur percabangan, yaitu :
n  Struktur percabangan IF; dan
n  Struktur percabangan CASE

B.   Struktur Percabangan IF
Struktur percabangan IF dibagi menjadi 3 cara :
a.      IF untuk 1 kondisi pemecahan
b.      IF untuk 2 kondisi pemecahan
c.       IF bersarang (lebih dari 2 kondisi pemecahan)

  • IF untuk 1 kondisi pemecahan
1.      Syntax (Aturan Penulisan) :
IF ekspresi/kondisi THEN
BEGIN
                                    Aksi
END;
2.      Cara Kerja :
AKSI akan dikerjakan jika EKSPRESI/KONDISI bernilai TRUE
3.      Contoh Kasus : Jika nilai >= 65 maka siswa dinyatakan lulus
4.      Solusi :
IF nilai >= 65 THEN
BEGIN
writeln(‘Siswa dinyatakan lulus’);
END;

  • IF untuk 2 kondisi pemecahan
1.                                  Syntax (Aturan Penulisan) :
IF ekspresi/kondisi THEN
BEGIN
Aksi 1
END
ELSE
BEGIN
Aksi 2
END;
2.                                  Cara Kerja :
AKSI 1 akan dikerjakan jika EKSPRESI/KONDISI bernilai TRUE
AKSI 2 akan dikerjakan jika EKSPRESI/KONDISI bernilai FALSE

3.    Contoh Kasus : Jika nilai >= 65 maka siswa dinyatakan lulus; jika tidak maka siswa dinyatakan tidak lulus
4.                                  Solusi :
IF nilai >= 65 THEN
BEGIN
                 writeln(‘Siswa dinyatakan lulus’);
END    
ELSE
BEGIN
                 writeln(‘Siswa dinyatakan tidak lulus’);
END;
  • IF Bersarang (lebih dari 2 kondisi pemecahan)
1.    Syntax (Aturan Penulisan) :
IF ekspresi/kondisi 1 THEN
BEGIN
Aksi 1
END
ELSE
BEGIN
IF ekspresi/kondisi  2  THEN
BEGIN
Aksi 2
END
ELSE
BEGIN
Aksi  3
END;
END;
2.    Cara Kerja :
·      Jika EKSPRESI/KONDISI 1 bernilai TRUE maka :
Aksi 1 akan dikerjakan
·      Jika EKSPRESI/KONDISI 1 bernilai FALSE maka :
·      Jika EKSPRESI/KONDISI 2 bernilai TRUE maka :
Aksi 2 akan dikerjakan
·      Jika EKSPRESI/KONDISI 2 bernilai FALSE maka :
Aksi 3 akan dikerjakan
3.    Contoh Kasus :
·      Jika nilai UAS >= 65 maka siswa dinyatakan LULUS jika tidak maka :
·      Jika Absensi siswa >= 80 maka siswa dinyatakan LULUS
·      Jika tidak maka siswa dinyatakan TIDAK LULUS

4.    Solusi :
IF nilai_UAS >= 65 THEN
BEGIN
            writeln(‘Siswa dinyatakan lulus’);
END
ELSE
BEGIN
IF absensi_siswa >= 80 THEN
                        BEGIN
                                    writeln(‘Siswa dinyatakan lulus’);
END
ELSE
BEGIN
            writeln(‘Siswa dinyatakan tidak lulus’);
END;
END;

C.    Pernyataan If, if-else dan if bersarang

  1. Pernyataan If merupakan salah satu bentuk pernyataan berkondisi yang berguna untuk pengambilan keputusan terhadap dua buah kemungkinan. Pernyataan if sendiri pada dasarnya memiliki dua buah bentuk, yaitu yang tidak mengandung else dan yang mengandung else di bawah ini contoh pernyataan if yang tidak memakai else :
import java.util.Scanner;

public class contohif1 {

public static void main(String[] args) {
Scanner masukan = new Scanner(System.in);
int nilai;
System.out.println("Masukkan nilai akhir mata kuliahnya :");
nilai = masukan.nextInt();
if(nilai < 55) System.out.println("Mahasiswa tersebut tidak lulus"); } }

Contoh program diatas Jika di inputkan nilai < 55, maka akan muncul keterangan mahasiswa tersebut tidak lulus, tetapi jika nilai > atau = 55, maka program akan berhenti tanpa menampilkan suatu pesan.

  1. Pernyataan if-else
Bentuk kedua pernyataan if adalah if-else, pada bentuk ini, anda bisa mengatur pernyataan-pernyataan yang dijalankan sewaktu kondisi bernilai benar ataupun sewaktu kondisi bernilai salah contoh pernyataan if-else.
import java.util.Scanner;

public class contohif1 {

public static void main(String[] args) {
Scanner masukan = new Scanner(System.in);
int nilai;
System.out.println("Masukkan nilai akhir mata kuliahnya :");
nilai = masukan.nextInt();
if(nilai < 55) System.out.println("Mahasiswa tersebut tidak lulus"); else

System.out.println("Mahasiswa tersebut lulus"); } } Jika program diatas dijalankan maka Jika di inputkan nilai < 55, maka akan muncul keterangan mahasiswa tersebut tidak lulus, tetapi jika nilai > atau = 55, maka program akan menampilkan pesan mahasiswa tersebut lulus.

  1. Pernyataan if bersarang
Suatu pernyataan if bisa berada dalam pernyataan if. Pernyataan if seperti ini disebut if bersarang(nested if). Contoh penggunaan if bersarang yaitu untuk menentukan nilai suatu ujian tergolong A, B, C, D atau E dengan kriteria berikut :

Nilai Skor
Nilai ≥ 80 A
Nilai ≥ 70 B
Nilai ≥ 55 C
Nilai ≥ 40 D
Nilai < 40 E Programnya adalah seperti berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 import java.util.Scanner; public class ifbersarang { public static void main(String[] args) { Scanner masukan = new Scanner(System.in);
System.out.print("Masukkan Nilai ujian :"); int nilai = masukan.nextInt(); if (nilai >= 90)
System.out.println("Nilainya A");
else if (nilai >= 70)
System.out.println("Nilainya B");
else if (nilai >=55)
System.out.println("Nilainya C");
else if (nilai >=40)
System.out.println("nilainya D");
else
System.out.println("nilainya E");

}

}
Ketika nilai lebih besar atau sama dengan 80 maka variabel skor diisi dengan ‘A’. Jika tidak, maka akan dilakukan pengujian apakah nilai lebih besar atau sama dengan 70. Pada pengujian ini, jika ekspresi bernilai benar, skor diisi dengan ‘B’, jika tidak, dilakukan pengujian apakah nilai lebih besar atau sama dengan 55. Jika ya, skor diisi ‘C’. Jika tidak, pengujian berikutnya yaitu apakah nilai lebih besar atau sama dengan 40. Jika ya, skor diisi dengan ‘D’. Jika tidak, skor diisi dengan ‘E’.


Nested IF merupakan pernyataan if berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah


 if(syarat)
 if(syarat)
  ..Perintah;
  else
   …perintah;
        else
 if(syarat)
  …perintah;
 else
  … perintah;
Misalnya di berikan masalah seperti berikut ini,
Sebuah Website memberikan komisi kepada setiap afliaternya untuk setiap penjualan produknya.
  1. jika mampu menjual barang hingga 300000, maka akan mendapatkan bonus Rp.10.000, dan komisi 10% dari pendapatannya hari itu.
  2. Jika pendapatannya lebih dari Rp.300.000 s/d Rp.500.000 , maka akan mendapatkan bonus Rp.50.000 dan komisi 20% dari pendapatannya hari itu.
  3. Jika pendapatanya lebih dari Rp.1.000.000 maka akan mendapatkan bonus Rp.100.000 dan komisi 30% dari penjualannya hari itu.
Maka kita dapat menyelesaikan contoh program NESTED IF (IF bersarang) sbb:
#include<iostream.h>
void main()
{
 float pendapatan, jasa, bonus, total;
 cout<<”Pendapatan Hari ini Rp. “;
 cin>>pendapatan;


 if(pendapatan>=0 && pendapatan <=300000)
 {
  jasa=10000;
  bonus=0.1*pendapatan;
 }
 else
 {
  if(pendapatan<=500000)
  {
   jasa=20000;
   bonus=0.15*pendapatan;
  }
  if(pendapatan<=1000000)
  {
   jasa=50000;
   bonus=0.2*pendapatan;
  }
  else
  {
   jasa=100000;
   bonus=0.3*pendapatan;
  }
 }
 
 total=bonus+jasa;
 cout<<”Jasa Penjualan Rp.”<<jasa<<endl;
 cout<<”Bonus Rp.”<<bonus<<endl;
 cout<<”============================”<<endl;
 cout<<”Hasil Total Rp.”<<total<<endl;
}
Hasil ouput dari program di atas adalah :


DAFTAR PUSTAKA


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat. Trimakasih

Unknown mengatakan...

Boleh saya bertanya?
Saya ingin membuat TA tentang sensor kemiringan,bagaimana codingnya dalam kondisi jika x>=60 arus mati,jika x>=-60 arus mati,dan jika sudah mencapai sudut tersebut,saklar tidak mengalirkan arus lagi meskipun kemiringan kembali ke posisi semula,jd saklar hrus di offkan dulu untuk merestart ulang,,
Terimaksih atas perhatianya

Posting Komentar